Featured

Biaya Retribusi (TPR) Pantai Depok

September 12, 2017
Di pantai Depok tersedia banyak sekali warung yang mengolah hasil laut tangkapan para nelayan, ikan yang diolah adalah ikan hasil tangkapan para nelayan pada hari sama. Anda bisa melihat bukti penangkapan hasil laut tersebut jika Anda mengamati banyaknya perahu motor cadik yang merapat setelah semalam melaut mencari ikan. Jika Anda menginginkan ikan segar, cobalah melakukan transaksi disitu langsung, memang biasanya para nelayan juga langsung membuka transaksi bagi siapa saja para wisatawan yang ingin membeli, tangkapan laut berupa ikan segar tersebut bermacam-macan jenisnya, dan tentu saja harga yang ditawarkan juga lebih bisa bersaing dengan harga ikan di pasar.
Di Pantai Depok ini juga ada TPI atau Tempat Pelelangan Ikan merupakan wadah pelelangan ikan di Pantai Depok juga terdapat pasar ikan yang menyediakan berbagai macam ikan diantaranya lele laut, teri, samangati, layur, surung, kembung, tongkol, dan bawal putih. Jenis ikan yang didatangkan dari luar Pantai Depok adalah sarden, tuna, udang, kepiting, dan cumi-cumi dan biasanya didatangkan dari Pantai Sadeng, Ngrenehan, Trisik, Congot, Cilacap, Semarang, Pacitan, dan Kalimantan.
Rute Perjalanan Wisata pantai Depok Jogja
Jika Anda berangkat dari kota Yogyakarta, Anda bisa melewati Jl. Parangtritis untuk menuju ke arah selatan, sesampainya di pertigaan sebelum tempat retribusi Pantai Parangtritis, Anda ambil jalan ke kanan atau ke barat (posisi retribusi pas di selatan pertigaan itu). Anda terus menuju ke barat melewati jalan aspal dalam perkampungan, turut jalan tersebut kemudian sampailah pada tempat retribusi untuk Pantai Depok.
Saat setelah masuk ke retribusi pantai Parangtritis, Anda akan bertemu dengan pertigaan kecil Hotel Gandung, ambil arah ke barat (kanan), Anda akan disuguhi bukit-bukit pasir di sepanjang jalan aspal menuju ke Pantai Depok. Setelah jalan habis, Anda sudah sampai di Pantai Depok dan siap memarkir mobil atau motor Anda. (sudah tidak ada retribusi lagi kecuali bayar parkirnya y Bozz jangan Lupa ^^)
Tarif Masuk Tempat Wisata Pantai Depok Jogja
Motor: Rp 4.000,00 untuk dua orang dan satu motor.
Mobil: Rp 5.000,00 plus biaya perorangan.
(murah kan guys)

Fasilitas Wisata Pantai Depok Jogja
  • Transaksi langsung pembelian ikan bawal, udang, kakap laut, kerapu hasil tangkapan nelayan
  • Warung makan sea food berjajar sangat banyak dengan menu ikan goreng, ikan bakar, nasi anget + sambel lalap
  • Warung seafood tersebut mau menggorengkan atau membakarkan ikan sesuai dengan permintaan kita dengan tarif yang murah.
  • Tempat parkir motor dan mobil
  • Sewa ATV
  • Sewa tikar
  • Masjid (luas)
  • Kamar mandi

Sejarah Pantai Depok Parangtritis

September 12, 2017


malam guys... kali ini mimin sedikit cerit y tentang sejarah Pantai Depok
Sejarah Pantai Depok Parangtritis bermula dari pecahnya Kerajaan Majapahit. Perpecahan ini mengakibatkan prajurit melarikan diri ke sebuah tempat, dimana mereka akan mendirikan sebuah padepokan di sana. Maka diberilah nama Depok di daerah tersebut.
Depok selanjutnya dikuasai oleh Tunggul Wulung, yang saat itu memiliki anak angkat bernama Aris Baya. Anak inilah yang berperan mengelola Dusun Depok. Saat Tunggul Wulung meninggal, sehingga wilayah Depok menjadi kawasan rebutan Grogol. Sampai akhirnya terbagi menjadi dua bagian yaitu 24 ruah – nyadran Depok, dan 25 ruah – nyadran grogol.
Dikarenakan adanya otonomi daerah, Pada tahun 1947 kelurahan Sono dan kelurahan Grogol bergabung menjadi kelurahan Tirtoarjo, kelurahan Tirtoarjo inilah yang kemudian berubah menjadi kelurahan Parangtritis. Jadilah ramai pantai Depok seramai pantai parangtritis.

Pantai Depok diadakan memang seperti untuk mengembangkan tempat pelelangan ikan dan wisata kuliner seafood. Nuansa khas warung makannya diiringi kesibukan para nelayan Pantai Depok yang sudah berkembang dari 10 tahun silam. Menurut cerita, sekitar tahun 1997, sebagian nelayan yang datang dari Cilacap menemukan tempat pendaratan yang cukup lumayan di Pantai Depok. Hasil drag bike Pantai Depok membuat para nelayan itu membawa hasil tangkapan yang cukup banyak sehingga menarik dan menggugah warga Pantai Depok untuk mencari ikan juga.
Beberapa warga pantai juga menetapkan profesinya sebagai pencari ikan. Mereka menyebutnya “Tekong”. Beberapa tekong melaut dengan modal perahu bermotor yang dilengkapi cadik. Akhirnya aktivitas menangkap ikan menjadi profesi tetap mereka yang dikerjakan nyaris sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat, seperti Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Jumlah hasil tangkapan itu cukup lumayan, asal di luar musim paceklik ikan sektar bulan Juni – September



Diberdayakan oleh Blogger.